B
|
udaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya secara
istilah adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Tempursari adalah desa (dukuh) yang
mempunyai keunikan tersendiri di Jawa, desa yang terletak cukup dekat
dengan pusat pemerintahan dan terletak di Kabupaten Klaten. Untuk
mencapai desa ini melalui jalan darat dan berjarak sekitar 6km dari
pusat kota Klaten. Desa ini sangatlah bernuansa religi karena dapat
bertahan dari arus perubahan jaman yang sangat cepat dari budaya barat.
Di desa tempursari juga memiliki masjid yang cukup besar dengan luas
±1500m². Masjid tersebut bernama masjid JAMI’ AR-ROZI. Konon masjid ini
di dirikan oleh Kyai imam rozi, adalah seorang pengikut pangeran
diponegoro pada tahun 1830 M. Kyai imam Rozi di makamkan di sebelah
barat masji JAMI’ AR-ROZI. masjid JAMI’ AR-ROZI didirikan sekitar tahun
1840. Prasasti yang tertulis di mimbar tertulis tahun 1248 H. Pada tahun
1995 pengurus ta’mir masjid mengadakan rapat untuk merehap masjid dan
baru terlaksana pada tahun 2002 sampai tahun 2004 dengan biaya sekitar
Rp. 600.000.000,- dan masih ada pengembangan pembangunan sampai
sekarang. Belum lama ini masjid JAMI’ AR-ROZI mendapat juara pertama
lomba usaha kesehatan masjid se-Klaten dalam rangka hari awal bakti
departemen Agama ke-47. Walaupun semua sangat sibuk dengan rutinitasnya
masing-masing, tetapi masyarakat dukuh Tempursari selalu meluangkan watu
untuk sholat berjamaah di masjid Jami. ini dikarenakan Masyarakat
Tempursari sangat mengerti akan kenikmatan sholat di masjid, dan
kepedulian ini sudah melekat turun temurun dari setiap individu.
Desa Tempursari (dukuh tempursari) mempunyai luas area sekitar 13
hektar, ketika desa-desa lain di Klaten mulai terpengaruh akan suatu
hal yang menyimpang dari ajaran agama, yang sangat mendominasi dengan
kehadiran minuman keras. Desa Tempursari tetap saja berdiri kokoh tidak
peduli dengan perubahan jaman dengan tetap berpegang teguh dengan ajaran
islam. Dan tidak hanya itu desa tempursari juga mempunyai budaya-budaya
yang berkaitan dengan Agama seperti pengajian bergilir, pengajian
anak-anak, musyawarah desa, bersih-bersih masjid, dsb.
Berikut ini macam-macam budaya yang ada di Tempursari:
- Rapat, yang meliputi:
· Rapat pengurus harian, sekali sebulan
· Rapat pengurus lengkap, 3 bulan sekali atau jika di pandang perlu setiap saat dapat mengadakan rapat
· Rapat pleno yang melibatkan semua jamaah diadakan minimal setahun sekali. Semua kegiatan di syahkan oleh rapat pleno.
- Sholat Rowatib dan sholat jum’at, agar ada kepastian siapa yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pelaksanaan sholat rowatib dan sholat jum’at, di buatlah jadwal imam.
- Kegiatan Romadhon, yang meliputi:
· Buka bersama, setiap hari.
· Shalat tarawih, setiap hari.
· Shalat tarawih anak-anak, setiap hari.
· Kultum, setiap hari.
· Kultum anak-anak, setiap hari.
· Tadarus, setiap hari.
· Pengajian Remaja, setiap hari.
· Kuliah ba’da subuh, Jum’at.
· Pengumpulan zakat fitrah, 1 hari sebelum hari raya.
· Eakbiran, 1 hari sebelum hari raya sesudah sholat isya
Jama’ah
masjid JAMI’ bervariasi dalam hal usia, tingkat pendidikan, sosial
ekonomi maupun faham agama. Namun demikian tidak menimbulkan perpecahan.
Segala sesuatu diselesaikan secara musyawarah.
- Sholat hari raya, shalat hari raya fitrah (fitri) maupun kurban (adha) di laksanakan di halaman SD ll Tempursari dan di masjid JAMI’ Ar Rozi. Sedangkan penyembelihan hewan kurban di laksanakan di halaman rumah Alm. Bp. Drs. H. DQ. Muhtar.
- Ibadah sosial.
Pelaksanaan
zakat Fitrah dan Qurban di tangani oleh panitia yang di bentuk secara
insidentil. Kepanitiaan ini di tangani oleh para remaja yang tergabung
dalam IRMAS (Ikatan Remaja Masjid Tempursari).
Untuk
meringankan biaya Qurban, maka diadakan tabungan Qurban. Uang tabungan
di masukkan ke BMT Mentari Tempursari. Pada waktu akan Qurban baru di
ambil.
- Pendidikan Formal.
Sarana
sekolah yang ada di tempursari meliputi : Taman Kanak-kanak, Madrasah
ibtidaiyah, Madrasah Diniyah dan SMP Al-Islam. Selain itu di malam hari
ada pengajian anak-anak dengan sistem Pondok yang di asuh oleh Bp.
Syamsudin, Bp tohir wijaya, dan ibu Nur Hidayah
- Pendidikan non formal.
Agama
islam mengajarkan umatnya agar belajar selama hayat di kandung badan
(long live induction). Atau seperti sabda Nabi Muhammad: “Carilah ilmu
dari ayunan sampai ke liang lahat”.
Dengan
semangat thalabul ilmi itulah berkembang pengajian /majelis ta’lim
sesuai dengan profesi dan kelompok usia, yang meliputi:
A. Pengajian rutin:
- Pengajian Ba’da Magrib, setiap hari
B. Pengajian mingguan:
- Ibu, setiap sabtu
- Ibu, setiap senin
- Pengajian bapak, setiap rabo
- Teratai suci, setiap sabtu
- Kajian remaja, setiap ahad
- Anak-anak, setiap sabtu ba’da magrib
C. Dwi mingguan:
- IRMAS (Ikatan Remaja Masjid Tempursari), setiap sabtu
- BMT (Baitul Maal wa Tamwil), setiap selasa ba,da isya
D. Pengajian setiap bulan:
- KUB Harapan, hari sabtu
E. Kegiatan umum:
- Pengajian ahad wage, ahad 11 april 2010
- Remaja dan Olah Raga.
Pernah di rintis olah raga tenis meja, bulu tangkis, volley ball,
sebenarnya punya sejarah cerah, sebab untuk tenis meja dan volley ball
ini kerap kali menjuarai dalam turnamen/lomba. Tiadanya kesinambungan
ini karena pemuda-pemudanya banyak meninggalkan kampung halaman setelah
tamat belajar/kuliah. Namun demikian setiap peringatan Hari Proklamasi
Kemerdekaan selalu di selenggarakan perlombaan-perlombaan olah raga dan
seni. Begitu pula dengan peringatan hari besar islam.
Perlombaan-perlombaan ini bukan semata-mata mengejar prestasi tetapi
lebih bersifat hiburan.
LIHAT LEBIH JELAS KLIK
LIHAT LEBIH JELAS KLIK
2 komentar:
bagus gelaaaa...
bgus gelaa..
Posting Komentar